"Haii apa kabar ? Gimana, udah dapet pacar belum ? kan udah jomblo toh ?"
Oh Tuhan, entah darimana asalnya kata-kata itu, entah terbawa angin
apa kalimat itu bisa sampai terfikir olehnya untuk di kirimkan ke aku.
Sebagai aku yang masih mempunyai banyak harapan padanya pasti dan jelas
senang di messenger mantan, tapi di lain sisi tahukah kau mantan, bahwa
aku disini tetap menunggumu, dan selau menunggumu kembali. Aku ingin
tahu pasti apa yang mendasari sampai ada pertanyaan semacam itu, Aku
yang cuma bisa menerka-nerka berharap bahwa itu pancingan buat aku agar
dia bisa tahu perasaanku saat ini. Tapi sampai sekarangpun aku belum
mangerti apa maksud dan tujuan pertanyaan itu.
Kamu selalu mengirimku pesan yang seakan kamu masih peduli denganku,
yang seakan kamu juga berharap kita bisa bersatu kembali. tapi setelah
beberapa perdebatan yang terjadi, tak ada sedikitpun usaha yang kamu
tunjukkan buat bertahan. Kamu malah menyalahkan aku yang katanya tidak
bisa mengerti maumu, ibarat memancing, aku yang tidak bisa memakan
umpanmu. maka menyesallah aku dengan keadaan yang seperti ini, menyesal
tidak bisa mengerti kamu, menyesal karena tidak bisa membuatmu mengerti
bahwa aku ingin kamu mengungkapkan tanpa dengan pancingan yang hanya
membuat semuanya menjadi rumit seperti sekarang.
Sekarang aku menjadi salah, ya aku merasa salah. dan sekarang aku
merasakan kesediahan lagi setelah aku fikir aku bisa bertahan menghadapi
masa-masa sulit yang kau kirim padaku. Ternyata aku belum setangguh
yang aku bayangkan, aku masih bisa tergoda dengan godaan-godaan setan
yang membuat terlena. Perdebatan itu membuat kita kembali mengulagi fase
emosi yang sebelumnya sudah kita lewati. yang sebelumya sudah bikin
sakit hati. karena pada kenyataannya, sepertinya rasamu sudah
biasa-biasa saja.
Iya, inilah namanya luka yang tak berdarah.